Rencana Ngetrip ke Jepang, Apa Saja yang Perlu Dipersiapkan?

Konnichiwaaaaaaa

Konnichiwa minnasan, di sini aku mau ngasi tau apa saja sih perlu disiapkan untuk ngetrip ke Jepang. Yang akan aku jabarkan di sini berdasarkan pengalaman aku saat melakukan solo traveling ke Jepang di November 2019 tahun lalu selama 7 hari. Kondisi di sini aku menggunakan paspor biasa yang mana harus mengikuti persyaratan pengajuan permohonan visa kunjungan wisata. Apa saja sih yang harus dipersiapkan? Cuuus berikut ini.

1.  Tiket Pesawat Pulang Pergi

Tiket pastinya ya. Wajib sudah ada tiket pesawat pulang pergi karena untuk pengurusan pengajuan permohonan visa wisata wajib melampirkan print out pemesanan tiket pulang pergi. Dari bukti tiket ini ketahuan informasi tanggal kita keluar dan masuk wilayah Jepang. Saran aku sih cari tiket yang penerbangan langsung, jangan transit. Kenapa? Capek dan buang-buang waktu. Di sini aku beli tiket pesawat yang transit Kuala Lumpur. Jeda antara keberangkatan selanjutnya lumayan lama. Gilak mati gaya, bosa banget nunggu di bandara dan berasa buang-buang waktu gitu. Pelajaran juga sih buat aku kalau kedepannya mau jalan-jalan lagi. Tapi ya balik lagi pertimbangannya transit lebih murah 😄. Kalau tiket belum ada, yuk semangat berburu tiket promo. Ke Jepang  suka ada promo yang langsung pulang-pergi dari berbagai maskapai
Tiket Pulang Pergi Jakarta-Tokyo Jakarta











2. Paspor

Kalau gak punya paspor gimana mau ke luar negeri. Cuus dibikin paspornya. Paspor adalah identitas kita ketika bepergian ke luar negeri. Di sini aku masih menggunakan paspor biasa kerena expired-nya masih lama, jadi aku gak ganti ke paspor elektronik. Aku sarankan sih mendingan bikin paspor elektronik deh, karena kalau untuk ke Jepang karena bisa bikin visa waiver saja dengan persyaratan yang gak ribet dibanding mengurus visa kunjungan wisata. Selain itu juga di imigrasi ada jalur khusus untuk pemegang paspor elektronik. Jadinya gak perlu ngantri panjang untuk pemeriksaan di imigrasi. 

3. Visa Kunjungan Wisata

Nah ini, berhubung pakai paspor biasa, jadinya ngurus visa dan lumayan banyak juga dokumen yang harus aku sertakan waktu itu. Kebetulan KTP ku masih KTP wilayah Medan dan pada saat aku ngurus visa ada ketentuan bahwa pengajuan visa harus mengurus di konsulat di area yuridikasi sesuai KTP terbit. Jadinya aku menggunakan jasa agen travel untuk pengurusan di Medan karena domisiliku saat itu di Tangerang biar gak bolak balik Medan Tangerang. Ini ketentuan 2019 sih ya, mungkin ada update terbaru untuk pengajuan visa (bisa diupdate di web konsulat Jepang  https://www.id.emb-japan.go.jp/.). Ada beberapa dokumen yang saat itu saya persiapkan dan sertakan saat pengajuan:
  1. Paspor seperti yang aku jelasin di atas, paspor ini menjadi dokumen yang disertakan untuk pengajuan visa. Dokumen aslinya ya bukan fotokopian.

  2. Formulir permohonan visa dan Pasfoto terbaru (ukuran 4,5 X 4,5 cm, diambil 6 bulan terakhir dan tanpa latar, bukan hasil editing, dan jelas/tidak buram)  Formnya bisa di download di https://www.id.emb-japan.go.jp/

    Contoh Visa Form Application

  3. Foto kopi KTP
  4. Fotokopi Kartu Mahasiswa atau Surat Keterangan Belajar (hanya bila masih mahasiswa).  Untuk dokumen ini aku ganti dengan surat keterangan status karyawan atau surat rekomendasi dari kantor. Ini salah satu dokumen yang wajib disertakan. 

  5. Bukti pemesanan tiket (dokumen yang dapat membuktikan tanggal masuk-keluar Jepang) print out e-ticket.

  6. Jadwal Perjalanan (semua kegiatan sejak masuk hingga keluar Jepang)  formulirnya bisa di download di https://www.id.emb-japan.go.jp/. Isi rute perjalanan yang akan dilakukan selama di Jepang beserta nama hotel dan alamat menginap di Jepang. Bukti pemesanan hotel juga dilampirkan. Bisa dilihat contoh itinerary yang saya isi.

    Conton Itinerary untuk Kelengkapan Pengajuan Visa

  7. Fotokopi dokumen yang bisa menunjukkan hubungan dengan pemohon, seperti kartu keluarga, akta lahir, dlsb. (Bila pemohon lebih dari satu) → Ini aku lampirin aja kartu keluarga meskipun gak harus karena pemohonnya aku sendiri.

  8. Dokumen yang berkenaan dengan biaya perjalanan:

    Bila pihak Pemohon yang bertanggung jawab atas biaya
    * Fotokopi bukti keuangan, seperti rekening Koran atau buku tabungan 3 bulan terakhir (bila penanggung jawab biaya bukan pemohon seperti ayah/ibu, maka harus melampirkan dokumen yang dapat membuktikan hubungan dengan penanggung jawab biaya).  Aku lampirin fotokopi rekening tabungan 3 bulan terakhir. Jumlah saldo minimal adalah jumlah pengeluaran sehari dikali berapa lama rencana stay di Jepang. Sebenarnya nilai pengeluarannya gak ada patokan. Aku bikin estimasi aja sehari habis 5000 yen x 7 hari. Tapi sebenarnya ada juga ketentuan rekening gak perlu dilampirkan apabila karyawan tertentu (BUMN, perusahaannya terdaftar di bursa saham, dll). Aku tetap lampirin biar semakin meyakinkan untuk approved(sumber: https://www.id.emb-japan.go.jp/visa_7.html) 

        Selain 8 poin di atas, aku juga melampirkan print out pemesanan asuransi perjalanan dan transportasi. Biar lengkap dan approved. Karena aku menggunakan agen travel artinya mereka adalah pihak ke dua, jadi aku harus bikin surat kuasa juga untuk mereka. Semua dokumen ku kirim via kurir pengiriman. Tentunya biayanya lebih mahal sedikit karena ditambah biaya jasa.

4. Tiket Transportasi Lokal

Tiket transportasi di sini termasuk JR Pass, E-money, dan tiket pass lainnya. Yang paling utama perlu dipersiapkan adalah JR Pass. Kalau tiket-tiket lain menurutku bisa beli di Jepang aja. Dari pengalamanku selama ngetrip sih aktualnya gak sesuai rencana trip di awal. Ya kadang bisa tetiba ada ide mau kemana atau gak bisa ngeburu waktu ontime, jadi kalau mau tiket wisata dan lain-lain mending on the spot sih. Atau kalau mau beli via online bisa beli tiket pass tempat wisata ketika sudah tiba di Jepang. Jadi di sini aku bahas tentang JR Pass aja ya karena ini transport paling mahal dan paling utama buat ku selama di Jepang.
  • JR Pass (Japan Rail Pass)JR Pass ini merupakan tiket untuk menggunakan kereta cepat Shinkansen (Gak semua Shinkansen) dan beberapa jenis kereta, bus dan kapal tertentu  khusus untuk wisatawan asing. JR Pass ada beberapa jenis tergantung wilayah dan lama pemakaian, aku rekomendasikan untuk beli yang Whole Japan tergantung mau yang durasi berapa lama. Pembelian JR Pass tergantung rencana trip (itinerary) kalian ya. Kalau misalnya bakalan trip antar perfektur misalnya dari Osaka ke Hakone lanjut ke Tokyo, JR Pass akan sangat berguna untuk menghemat biaya dan waktu, bisa dengan gampangnya pindah-pindah area tanpa mikirin mahalnya ongkos. Yups, biaya transportasi di Jepang cukup mahal ya. Kalau misalnya cuma mau sekitaran Tokyo aja atau Kyoto Osaka aja, gak perlu sih pake JR Pass, malah jadi boros jatuhnya. Biasanya untuk satu perfektur aja ada Pass khusus. JR Pass bisa dibeli di agen travel. Rajin-rajin ngecek promo karena lumayan banget sih dapat diskonan plus bonus-bonus lainnya. Harga normalnya waktu itu sekitar Rp. 3.700.000 kalau beli tanpa diskon atau beli on the spot di Jepang. Waktu itu sih aku dapat diskonan untuk JR Pass Whole Japan 7 hari yang harganya jadi Rp. 2.600.000 plus dapat e-money yang sudah ada saldonya senilai 3000 yen. Lumayan kan. Semangat berburu promo 💪.
JR Pass yang Sudah Ditukar

Mengantri Penukaran JR Pass di JR Office

















5. Asuransi Perjalanan

Ini penting, ya amit-amit kalau kenapa-kenapa atau pas lagi ngetrip tetiba badan gak fit, kelelahan atau yang lainnya, asuransi perjalanan ini penting banget. Antisipas, jaga-jaga. Waktu itu aku beli asuransi di traveloka yang mengcover kecelakaan, biaya medis, keterlambatan pesawat, keterlambatan dan kehilangan bagasi, kehilangan dokumen dan beberapa lainnya.

Mungkin itu sih 5 poin yang paling utama untuk persiapan trip ke Jepang. Update info terbaru untuk  persyaratan visa kunjungan wisata atau visa waiver bisa langsung ke website konsulat Jepang. Semoga info ini bisa membantu teman-teman yang akan ke Jepang untuk pertama kalinya. 

Terima Kasih sudah membaca. Semoga bermanfaat bagi teman-teman yang baru pertama kali mau ke Jepang

Komentar

Postingan Populer